Kamis, 28 Mei 2015

TUGAS 1

Tugas I
Soal
1.      Apa perbedaan antara teknologi dan media?
2.      Apa saja enam kategori dasar dari media?
3.      Bagaimana rangkaian kesatuan konkret-abstrak bisa digunakan untuk membantu dalam pemilihan teknologi dan media?
4.      Apa itu belajar?
5.       Apa itu empat ranah belajar?
6.       Jelaskan empat perspektif psikologis mengenai belajar.
7.      Apa saja perbedaan dan kesamaan antara belajar dalam waktu bersamaan dengan pembelajaran tidak dalam waktu bersamaan?
8.        Apa perbedaan informasi dengan pengajaran/intruksi?
Jawaban
1.     Perbedaaan teknologi adalah  ilmu, skill, science/keahlian, ketrampilan, sedangkan media adalah alat/sarana/bahan.
Penjelasan
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia. Menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment/penangan sesuatu secara sistematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti skill, science/keahlian, ketrampilan, ilmu. 
Teknologi merupakan istilah yang luas berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan keterampilan (Wikipedia, 2006).
Jadi teknologi adalah cara di mana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah praktis.
Media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata medium.
     Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti  perantara/pengantar, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).
Jadi, media adalah alat/sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan     pesan dari komunikator kepada khalayak.
2.    Enam kategori dasar dari media adalah:
1)             Teks merupakan karakter alfanumerik yang dapat ditampilkan                                 dalam berbagai format seperti buku, poster, layar komputer, papan                                   tulis dan lain-lain.
2)             Audio, yakni segala sesuatu yang dapat didengar atau di rekam,                              seperti suara orang, musik, suara bising, dll.
3)              Visual, yakni segala sesuatu yang dapat kita lihat, misalnya                                    diagram pada poster, gambar pada sebuah buku, kartun, dll.
4)             Video, yakni media yang menampilkan gerakan, termasuk DVD                              misalnya rekaman video,  animasi  komputer, dll.
5)             Perekayasa, yakni segala sesuatu yang bersifat tiga dimensi  dan                            dapat disentuh dan dipegang oleh siswa.
6)             Orang- orang dapat berupa guru, siswa, atau ahli bidang studi, dll.
3. Rangkaian kesatuan konkret-abstrak bisa digunakan untuk membantu dalam pemilihan teknologi dan media adalah:
Pentingnya penggunaan media dan teknologi dalam pembelajaran pada dasarnya adalah untuk membantu peserta didik belajar memahami pesan pembelajaran yang dijalaninya. Pembelajaran akan berlangsung dari hal yang memberikan pengalaman konkret sampai pengalaman abstrak.
Hal ini seusai dengan pendapat Edgar Dale (1969) melalui penemuannya Cone of Experience (Smaldino, 2008) yang menyarankan agar pendidik dapat memulai pembelajaran dengan memberikan pengalaman belajar yang aktual kepada peserta didiknya, barulah kemudian pindah ke peserta didik menjadi pengamat aktual, peserta didik sebagai pengamat kejadian melalui perantara, dan akhirnya peserta didik dapat mengamati simbol-simbol yang mewakili suatu kejadian.
            Menurut Dale (Smaldino, 2012) peserta didik bisa memanfaatkan kegiatan pembelajaran yang lebih abstrak untuk membentuk sekumpulan pengalaman yang lebih konkret untuk memaknai  representasi kenyataan yang lebih abstrak. Pada waktu peserta didik menuju ke pengalaman yang lebih abstrak,  peserta didik akan mendapatkan informasi yang lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat.          Peserta didik dapat memperoleh banyak informasi dengan waktu yang singkat melalui teks, atau audio, dengan syarat peserta didik  memiliki pengetahuan dan pengalaman prasyarat untuk memahami simbol-simbol verbal tersebut.
Hal ini sesuai dengan pendapat Jrome Bruner (1966) (dalam Smaldino 2008) peserta didik melihat urutan material berdampak langsung pada kemampuan mereka menyelesaikan tugas. Belajar akan lebih mudah jika pembelajaran mengikuti urutan dari pengalaman konkret ke penyajian yang abstrak (simbolis). Dengan penggunaan media yang baik, dapat membantu memperjelas berbagai konsep yang abstrak menjadi lebih konkret.
4. Belajar (learning) didefinisikan sebagai “perubahan terus-menerus dalam kemampuan yang berasal dari pengalaman pelajar dan interaksi dengan dunia” (Driscoll, 2000: 11).
Menurut John Dewey (1916) sebagian besar kita tidak belajar dengan cara diberi tahu, tapi dengan berbuat.
            Belajar merupakan pengembangan pengetahuan, keterampilan, atau sikap yang baru ketika seseorang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan (Smaldino, 2008)
5. Empat ranah belajar:
a.       Ranah Kognitif
      Belajar menggunakan serangkaian kemampuan intelektual yang dapat         dikelompokkan menjadi informasi verbal, visual, atau keterampilan   intelektual. Belajar verbal biasanya melibatkan  pengingatan, atau       pengingatan kembali fakta/informasi. Sedangkan keterampilan intelektual   membutuhkan penerapan kemampuan berpikir kritis dan manipulasi            informasi.
b.      Ranah Afektif  
      Melibatkan sikap, perasaan dan nilai-nilai. Tujuannya adalah menstimulasi minat terhadap suatu hal, mendorong perilaku sosial dan memiliki standar etika dalam memanfaatkan internet.
c.       Ranah Psikomotor
      Belajar melibatkan keterampilan atletik, manual dan keterampilan fisik        lainnya. Tujuannya adalah untuk kemampuan kegiatan mekanis tertentu,    penggunaan berbagai peralatan, dll.
d.      Ranah Interpersonal
      Belajar melibatkan interaksi, hubungan diantara orang-orang. Kemampuan interpersonal merupakan keterampilan orang untuk berhubungan secara     efektif dengan orang lain.
6. Empat perspektif psikologis mengenai belajar:
a)                   Behavioris Perspektif  menekankan pada perilaku (behavior)  yang               bisa  diamati bahwa penguatan pada respons yang diinginkan,                                    dapat membentuk pola perilaku organisme.
b)                  Kognitivis Perspektif, mempelajari proses mental  yang di gunakan               individu dalam menanggapi lingkungan mereka dan bagaimana                           mereka berpikir, menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.  
c)                   Konstruktivitas Perspektif, keterlibatan para siswa dalam                                           pengalaman yang bermakna sebagai inti sari dari pembelajaran                                empiris.
d)                  Perspektif Psikologi Sosial, memusatkan efek organisasi social                                 dalam ruang kelas terhadap belajar.
7. Belajar dalam waktu bersamaan dengan pembelajaran tidak dalam waktu bersamaan memiliki perbedaan pada waktu pembelajaran dan kesamaan pada adanya peserta didik dan pendidik, menggunakan teknologi dan media.
Penjelasan
 Dalam Waktu Bersamaan (synchronous)
            Synchronous artinya ada kesamaan waktu dalam pembelajaran. Jadi antara             pendidik dengan peserta didik berinteraksi dalam waktu yang sama     misalnya presentasi dalam kelas.
Ada dua macam pembelajaran dalam waktu bersamaan yaitu:
            Pembelajaran langsung/tatap muka yakni terjadi pada waktu dan tempat    yang sama bagi semua peserta didik, misalnya pembelajaran di ruang           kelas, sedangkan pembelajaran tidak langsung yakni pembelajaran yang             berlangsung di waktu yang sama, tapi dengan tempat yang berbeda,            misalnya telekonferensi 
Tidak dalam Waktu Bersamaan (Asynchronous)
     Ansynchronous artinya pembelajar dan guru tidak melakukan kegiatan        belajar dalam waktu yang sama memungkinkan para peserta didik yang         berbeda untuk merasakan konten yang sama pada waktu yang berbeda.
Pengajaran dalam waktu tidak bersamaan dapat diakses peserta didik  pada waktu berbeda dan ditempat berbeda pula.
            Peserta didik  dapat berinteraksi melalui fasilitas chatting, ruang diskusi, grup, dll. Interaksi kelompok ini bermanfaat bagi para peserta didik untuk memiliki waktu untuk memikirkan pertanyaan/persoalan dan saling menanggapi.
            Adanya keharusan untuk berinteraksi terus menerus dengan bahan dan mendapatkan umpan balik mengenai kemajuan tiap tahapan belajar akan menentukan keberhasilan pendekatan pembelajaran ini.
                   Pendekatan ini memungkinkan para peserta didik untuk memulai dan mengakhiri pengajaran kapan saja dan menentukan kemajuan belajarnya sendiri.
8. Perbedaan informasi  adalah  pengetahuan, fakta, data, berita sedangkan pengajaran/intruksi adalah arahan, pelajaran, petunjuk, penjelasan, proses ,cara
Penjelasan:
Informasi  adalah   sejumlah data yang telah diolah melalui pengolaan data            dalam rangka menguji tingkat kebenarannya dan ketercapaiannya sesuai      dengan kebutuhan.
Informasi merupakan pengetahuan, fakta, berita, komentar, dan konten yang ada di dalam buku. Informasi bisa disajikan dalam memo, ruang kelas, buku      teks, atau situs web.
      Pengajaran adalah tardif (1987) memberi arti instruction secara lebih rinci yaitu    a preplanned, goal directed educational proces designed tofacilitate          learning. artinya adalah sebuah proses kependidikan yang sebelumnya             direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta dirancang untuk mempermudah belajar.
                              Sumber :  Syah Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan         Pendekatan Baru. Halaman 35.
Pengajaran adalah penyusunan informasi dan lingkungan untuk memudahkan      belajar. Menurut Gagne (1985) pengajaran sebagai sekumpulan kejadian        yang bersifat eksternal bagi para pelajar yang dirancang untuk mendukung     proses internal belajar. Lingkungan tidak hanya tempat dimana        pembelajaran berlangsung, tapi juga strategi, teknologi dan media yang         dibutuhkan untuk menyempaikan informasi dan memandu proses belajar siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar